Sore

 



Kukirimkan sepenggal kata padamu  di Rabu sore,

tapi kutahu kau rindu pada dirimu saban hari, setiap saat,

maka sore manapun takkan merubah apa-apa jika kita tak bersama

 

Kasihku, kembalilah ke Selatan,

tempatmu biasa duduk dan menyindiri,

agar aku bisa memandangi kembali ronamu dari dalam genangan air itu,

meleburkan duka dan nestapa,

serta berlarian bersama anak-anak raya

 

Kusiapkan tiga cangkir teh dan langit jingga di lembah gunung merah,

sepasang untuk kita dan satu sisanya untuk siapa saja yang ingin abadi bersama,

atau untuk siapa saja yang ingin mengabadikan kita.

 

Rumah Biru,

Desember 2021.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Tak Ingin Anakku Menulis Puisi

Hanya—itu

Dzikir Semesta