Membungkus Idealisme

 


Kubingkis idealismeku dalam plastik yang menyilaukan mata

Demi sederet bangku-bangku baru

Gelas-gelas yang bening dan masih kosong

serta setumpuk kertas yang yang dibalut pembungkus berwarna-warni


Kuikat segala amarah, dendam, serta sarkasme-satire yang tajam dengan tali plastik

Berharap mereka tidak mengamuk dan mengambil alih tubuh ringkih ini

Dialektika, romantika, aksi yang selalu menyelimuti kini kutanggalkan

Kututup di lubang bawah tanah dan kutancapi sebatang tongkat serta bendera di atasnya


Aku melihatmu amarah

Aku memandangmu rasa dendam dan penderitaan

Aku memelukmu segala hal yang tak terduga

Aku, masih sama 

Aku, masih sama

Aku, masih sama

Aku masih manusia, dengan cara yang berbeda

 

Purwokerto Selatan,

Desember 2021.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya—itu

Mengejamu

Laut dan Langit